“Alhamdulillah banjir tidak meluas bahkan sudah mulai surut di mana dari 11 kecamatan sekarang tinggal empat kecamatan,” kata Dedi.
Selain banjir Dedi mengatakan, longsor yang terjadi di wilayahnya juga sudah tertangani. Warga sudah dapat mengakses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor, termasuk jembatan penghubung lintas Kerinci-Jambi yang rusak berat.
“Longsor seluruh titik yang diinformasikan ke satgas sudah ditangani semua, tapi memang karena adanya keterbatasan alat dan titik longsornya lumayan banyak serta terjadi secara berulang, memang ada yang terlambat (ditangani). Tapi hari ini Alhamdulillah semua sudah tertangani dan (jalan) sudah bisa dilalui,” kata Dedi.
Menyusul kejadian bencana banjir dan tanah longsor, pemerintah daerah setempat menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Kerinci hingga 7 Januari 2024.
Meskipun sudah mulai surut, BPBD setempat masih bersiaga terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca yang masih dinamis di wilayah Kerinci.
Untuk saat ini, tim BPBD Kabupaten Kerinci, kata Dedi masih akan fokus mendistribusikan logistik bantuan ke masyarakat terdampak menyusul surutnya banjir di beberapa wilayah. Di samping itu, dapur umum yang didirikan oleh tim gabungan masih diaktifkan terutama di desa-desa yang masih terdampak banjir parah.