IDXChannel - Bank Dunia mendesak negara-negara berkembang agar lebih transparan soal kondisi utang mereka.
Lembaga keuanagn internasional itu mengatakan, beberapa negara menjadi kurang transparan tentang utang publik mereka. Negara-negara tersebut menggunakan skema pinjaman yang rumit, sehingga sulit untuk mengukur berapa banyak utang mereka.
Dilansir dari AFP pada Jumat (20/6/2025), Bank Dunia menyerukan perubahan mendasar dalam cara negara debitur dan kreditur melaporkan dan mengungkapkan utang.
Kekhawatiran tersebut terutama berfokus pada negara-negara berpenghasilan rendah, yang semakin beralih ke skema pinjaman yang tidak transparan. Hanya 25 persen negara berpenghasilan rendah yang mengungkapkan informasi tingkat utang terbaru.
"Kasus utang yang tidak dilaporkan baru-baru ini telah menyoroti lingkaran setan yang dapat dipicu oleh kurangnya transparansi," kata Direktur Pelaksana Senior Bank Dunia Axel van Trotsenburg.