"Untuk bantuan kemanusiaan kita alokasikan 30-50 persen. Bantuan kemanusiaan ini mengikuti peperangan yang terjadi di sana. Jika perang terjadi terus, maka bantuan kemanusiaan akan terus. Tapi kalau perang selesai itu kita alokasikan sebesar itu," kata dia.
Kemudian untuk trauma healing atau recovery Baznas mengalokasikan 20 persen. Sisanya sebesar 50 persen bakal digunakan untuk rekonstruksi.
“Kita ada keinginan untuk membangun kembali rumah sakit Indonesia yang di bom Israel. Kita juga bermimpi bisa membangun masjid dan sekolah Indonesia di sana.
Tapi ini melalui skema. Kami mohon izin kepada para donatur, karena kami tidak bisa memutuskan sendiri. Karena sebagian besar dana tersebut adalah dana titipan," ujar Noor Achmad.
Ia menjelaskan apa yang akan diberikan ke Palestina, diharapkan tentunya akan mengurangi penderitaan saudara-saudara di Palestina.
"Kita satu-satunya negara yang paling peduli terhadap Palestina sampai saat ini. Kekuatan yang sangat masif, dan tentu ini akan kita tunjukkan bersama. Berapa pun bom yang dijatuhkan Israel di Palestina tidak bisa menghancurkan persatuan umat Islam dunia," lanjutnya.
Noor Achmad menjelaskan cita-cita pembangunan RS, Sekolah, dan Masjid di Gaza yang berasal dari donasi Baznas menjadi harapan yang ingin diwujudkan. "Bantuan kita berpengaruh tidak hanya para Gaza, tapi juga pada perpolitikan dunia termasuk negara-negara besar," ujarnya.
(FRI)