IDXChannel - Beberapa sektor ekonomi AS, terutama sektor perumahan, mungkin sudah mengalami resesi karena suku bunga yang tinggi. Ha itu diungkap Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Minggu, mengulangi seruannya agar Federal Reserve mempercepat penurunan suku bunga.
"Saya pikir kita berada dalam kondisi yang baik, tetapi saya pikir ada sektor-sektor ekonomi yang sedang mengalami resesi," kata Bessent dalam sebuah program. Dia menyebut, The Fed telah menyebabkan banyak masalah distribusi dengan kebijakan mereka.
Dilansir dari laman Reuters Senin (3/11/2025), Bessent mengatakan, meskipun perekonomian AS secara keseluruhan tetap solid, suku bunga KPR yang tinggi masih menghambat pasar properti.
Perumahan, secara efektif berada dalam resesi yang paling memukul konsumen kelas bawah karena mereka memiliki utang, bukan aset.
Penjualan rumah tertunda di Amerika Serikat dan stagnan pada bulan September, menurut Asosiasi Realtor Nasional. Menteri Keuangan menggambarkan kondisi perekonomian secara keseluruhan sebagai masa transisi.
Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin tidak akan memangkas suku bunga lebih lanjut pada pertemuan bulan Desember, sehingga memicu kritik tajam dari Bessent dan pejabat pemerintahan Trump lainnya.
Gubernur Federal Reserve Stephen Miran, yang sedang cuti dari jabatannya sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan New York Times bahwa The Fed berisiko memicu resesi jika tidak segera menurunkan suku bunga.
Miran, yang dijadwalkan kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, adalah salah satu dari dua gubernur bank sentral yang tidak setuju dengan keputusan The Fed minggu lalu untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dan justru mendukung penurunan sebesar 50 basis poin, atau 0,5 poin persentase.
"Jika kebijakan moneter seketat ini dipertahankan dalam jangka waktu yang lama, maka Anda berisiko bahwa kebijakan moneter itu sendiri memicu resesi," kata Miran dalam wawancara dengan New York Times yang dilakukan pada hari Jumat.
"Saya tidak melihat alasan untuk mengambil risiko itu jika saya tidak khawatir tentang inflasi yang akan naik," katanya.
Bessent sependapat dengan pandangan tersebut, dengan mengatakan bahwa pemotongan belanja pemerintah oleh pemerintahan Trump telah membantu menurunkan rasio defisit terhadap produk domestik bruto menjadi 5,9 persen dari 6,4 persen yang pada gilirannya akan membantu menurunkan inflasi.
The Fed juga dapat membantu dengan terus menurunkan suku bunga."Jika kita mengurangi belanja, maka saya pikir inflasi akan turun. Jika inflasi turun, maka The Fed seharusnya memangkas suku bunga," ujarnya.
(kunthi fahmar sandy)