IDXChannel - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) berencana mengevaluasi biaya pemandu yang dinilai cukup mahal. Hal ini dilakukan setelah banyaknya menuai protes dari publik.
Sebelumnya, aturan setiap pendaki yang masuk ke kawasan Gunung Semeru untuk didampingi pemandu, yang dibanderol Rp300 ribu per hari, untuk satu rombongan dengan total maksimal 10 orang.
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan, pihaknya kini memang masih mengkaji adanya biaya untuk pemandu pendakian yang awalnya dipatok Rp300 ribu per hari untuk satu rombongan. Secara aturan, kebijakan ini demi keamanan dan keselamatan pendaki juga di tengah aktivitas gunung yang fluktuatif.
"Kita masih kaji ini, tapi prinsip pendampingan itu saya pikir memang tidak semua gunung menerapkan, tetapi ada yang menerapkan. Karena kita ingin pendakian ke Semeru itu menjadi pendakian yang punya kelas tersendiri," ujarnya, dikutip pada Kamis (6/2/2025).
Apalagi, kata Rudi, Gunung Semeru merupakan satu dari beberapa gunung di Indonesia yang berisiko tinggi, sehingga keberadaan pemandu dianggap penting.
Dia pun menegaskan, Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST) ini untuk mengantisipasi pendaki mencuri-curi pendakian hingga ke puncak Gunung Semeru. Sebab, pendakian memang baru diperbolehkan hingga Danau Ranu Kumbolo.
Meski demikian, pada perjalanannya, pemandu itu bukanlah orang yang tersertifikasi layaknya pendamping, tapi hanya untuk mengantisipasi agar pendaki tidak melanggar.
"Kalau kita bilang pemandu memang tarafnya belum sampai ke situ, bukan seperti itu karena sudah ada sertifikasinya, belum sampai ke sana ya kita kemarin termasuk saat ini kan kita baru membuka sampai Ranu Kumbolo bagaimana memastikan orang itu tidak melanggar, karena kita sebagai pengelola ingin memastikan keselamatan pendaki di sana," katanya.
Rudi menambahkan, pemandu itu sebenarnya merupakan masyarakat sekitar atau komunitas, yang memang dipersiapkan oleh pengelola mengawasi dan memantau aktivitas pendakian ke Gunung Semeru. Hal ini juga mengantisipasi pasca kejadian viral diduga pendaki mendaki hingga ke puncak Mahameru.
"Memang orang-orang yang kita persiapkan, sehingga orang-orang itu memang menjadi meskipun bukan sertifikasi, kalau sudah ada sertifikasi pemandu, makanya kita tidak pakai istilah pemandu," katanya.
Namun diakuinya, biaya pemandu itu menjadi persoalan. Pihaknya menerima banyak keluhan dari para pendaki yang menganggap biaya itu mahal. Terlebih lagi, biaya itu bukan masuk ke kas negara melalui Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), tapi masuk ke kantong pribadi pemandu tersebut.
"Saya akui ada masalah polemik dalam harga ini, yang masih kita juga kaji kira-kira seperti apa tentang harga ini yang. Kemudian agar tidak menjadi polemik, dan juga bisa memberi akses yang sama ke berbagai kalangan tadi, ya ini jadi concern kami," kata dia.
"Mudah-mudahan nanti ketika ini sudah kemudian dibuka, kebetulan sekarang kan ditutup ya dengan cuaca. Mudah-mudahan setelah dibuka kembali sudah ada perbaikan-perbaikan terhadap apa yang dikomplainkan oleh masyarakat," ujarnya.
Sebagai informasi, aktivitas pendakian memang telah dibuka normal kembali pada 23 Desember 2024. Namun, aktivitas pendakian kali ini memang dibatasi hingga Danau Ranu Kumbolo, dengan pertimbangan keselamatan pendaki. Meski Gunung Semeru berada di level dua atau waspada, beberapa kali erupsi dan aktivitas vulkanik keluar dari gunung setinggi 3.663 MDPL di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang.
Pembatasan pendakian juga diberlakukan secara kuota dengan maksimal 200 orang pendakian setiap hari, dan maksimal durasi dua hari saja. Tak hanya itu aktivitas pendakian juga diwajibkan menggunakan pemandu yang terverifikasi, demi menjaga dan mengantisipasi pendaki untuk mencuri-curi kesempatan naik ke atas Ranu Kumbolo.
Harga tiket masuk Gunung Semeru untuk kendali lokal di antaranya tiket masuk seharga Rp20 ribu per hari untuk hari biasa dan Rp30 ribu per hari untuk weekend, tiket hiking sebesar Rp20 ribu per orang dan per hari, tiket camping Rp5 ribu per hari dan per orang, dan asuransi Rp4 ribu.
Sementara tiket masuk untuk pendaki mancanegara sebesar Rp200 ribu per orang baik weekend atau hari biasa, tiket hiking Rp20 ribu per hari dan per orang, tiket camping Rp5 ribu per hari dan per orang, dan asuransi Rp5 ribu. Sedangkan pendaki juga diwajibkan menyewa pemandu yang disewa Rp300 ribu sehari, atau Rp600 ribu selama dua hari batas maksimal pendakian.
(Dherar Arizona)