Sementara, kata BMKG, bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Zulhijah 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 6 dan 7 Juni 2024 tersebut.
BMKG melaporkan ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 6 Juni 2024, berkisar antara -5,14 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,57 derajat di Sabang, Aceh. Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 7 Juni 2024, berkisar antara 7,27 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 10,69 derajat di Sabang, Aceh.
Artinya, dari prediksi BMKG maka pada tanggal 7 Juni 2024 ketinggian hilal telah melebihi kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Dimana, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Sehingga, jika dilihat dari prediksi BMKG maka tanggal 1 Zulhijah akan jatuh pada 8 Juni, yang artinya tanggal 10 Zulhijah yang merupakan Hari Raya Iduladha akan berpotensi serentak jatuh pada 17 Juni 2024.
(SAN)