Sementara itu, Aam melaporkan, dari 57 kejadian bencana tersebut sebanyak 10.323 rumah terendam banjir dan 135 rumah rusak.
“Kalau rumah rusak biasanya kalau kita sudah mulai masuk menjelang transisi dari hujan ke kering atau kering ke hujan itu biasa ada cuaca ekstrem sifatnya angin kencang baik dengan ataupun tidak disertai oleh hujan ini juga cukup merusak terutama bagian atas dari rumah atau bangunan,” jelas Aam.
Selanjutnya, laporan Aam, kalau dilihat dari distribusi spasialnya, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Sumatera sedikit bagian Kalimantan dan Sulawesi terdampak dengan curah hujan dengan intensitas medium hingga tinggi.
“Khususnya di Jawa dalam 23 hari terakhir ini,” katanya.
“Jadi ini sebenarnya trennya itu mulai bergeser jadi angin puting beliung, cuaca ekstrem, angin kencang itu sudah mulai dominan meskipun banjir karena faktor hujan di beberapa tempat dipengaruhi juga oleh kondisi-kondisi regional. Ini masih tetap terjadi,” tandas Aam.
(FAY)