“Jadi sekali lagi kalau dari datanya BNPB, tanah longsor di tahun 2024 ini sangat-sangat signifikan dalam konteks korban jiwa. Jadi ini yang benar-benar harus kita perhatikan kondisi-kondisi hujan yang tidak terlalu lama tapi intensitas tinggi dan seterusnya,” tambahnya.
Aam mengatakan meskipun di bulan Juni yang sudah harusnya sudah mulai masuk kemarau tetapi masih ada kejadian banjir.
"Tetapi pada kenyataannya dari sisi hilirnya, meskipun mungkin dari sisi hulunya BMKG itu sudah menyampaikan sebagian besar wilayah Indonesia itu sudah kemarau. Tapi dari sisi hilirnya dari sisi kejadian bencananya kita masih melihat bahwa satu minggu terakhir itu justru banjir masih mendominasi ya," paparnya.
“Dan sekali lagi 21 kejadian bencana di sini sebenarnya ini adalah bencana dengan dampak cukup signifikan. Kita tidak memasukkan kejadian-kejadian banjir yang sebenarnya mungkin menggenangi 20 KK, tapi masih dominan sebenarnya, banjir ini masih cukup dominan,” pungkasnya.
(SAN)