IDXChannel - Boeing menawarkan kenaikan gaji 30 persen kepada pekerja yang mogok. Pemogokan menghentikan produksi pesawatnya di kawasan Pantai Barat Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (24/9/2024), para pekerja sebelumnya menolak tawaran kenaikan gaji 25 persen. Mereka menuntut peningkatan sebesar 40 persen.
"Kami melakukan perubahan signifikan untuk mengamankan dana untuk hal-hal penting," kata Boeing di situs perusahaan.
Manajemen Boeing mengajukan tawaran terbarunya secara langung tanpa melalui negosiator. Mereka mengatakan bahwa tawaran tersebut final dan harus dijawab paling lambat 27 September.
Pemogokan diikuti sekitar 33 ribu pekerja yang merupakan anggota serikat buruh International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM).
"Tawaran tersebut diajukan tanpa diskusi apapun," kata IAM dalam pernyataanya.
"Taktik ini merupakan bentuk penghinaan kepada anggota kami dan proses tawar-menawar," kata serikat pekerja tersebut.
Negosiasi telah terhenti sejak 18 September, ketika federal selama dua hari tidak menghasilkan banyak kemajuan. Pemogokan telah berlangsung sejak awal bulan ini.
Saham produsen pesawat itu melonjak hingga 3,3 persen di New York. Nilai Boeing telah anjlok 40 persen tahun ini, kinerja terburuk kedua di antara anggota Dow Jones Industrial Average.
Konflik industrial ini telah menghentikan produksi 737 Max dan pesawat jet lainnya yang menjadi sumber pendapatan utama Boeing, dan dapat mengerus kas perusahaan sebesar USD1,3 miliar setiap bulan, menurut Sheila Kahyaoglu, seorang analis di Jefferies.
Karena Boeing berisiko kehilangan peringkat kredit investment grase, produsen pesawat itu merumahkan sejumlah pekerja dan mengambil langkah-langkah lain untuk menjaga kas perusahaan selama pemogokan berlangsung Para manajer senior, termasuk Chief Executive Officer Kelly Ortberg, juga mengalami pemotongan gaji selama masa pemogokan. (Wahyu Dwi Anggoro)