Isnawa menambahkan pelaksanaan OMC hari pertama, Rabu (5/11/2025) menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU dengan dua sortie penerbangan, masing-masing pada pukul 11.30 WIB dan 14.30 WIB.
Penerbangan dipimpin oleh Lettu Pnb Bintang, Kpt Pnb Fajar, dan Letda Pnb Krisna selaku kru udara.
Adapun lokasi penyemaian awan mencakup wilayah Pandeglang, perairan barat daya Pandeglang, hingga perairan barat Kabupaten Serang, dengan ketinggian terbang antara 8.000–10.000 kaki.
"Total bahan semai higroskopis (garam/NaCl) yang digunakan dalam operasi kali ini mencapai 1.600 kilogram," kata dia.
Dia membeberkan hasil observasi lapangan menunjukkan terpantau awan Stratocumulus di area target awal, yakni Kabupaten Lebak hingga pesisir barat Provinsi Banten.
Pada wilayah tersebut, mulai tumbuh awan-awan Cumulus (Cu), sehingga penyemaian dilakukan secara intensif di area tersebut pada ketinggian sekitar 10.000 kaki.
Selain itu, tim juga mencatat adanya presipitasi dengan intensitas ringan ketika pesawat melintasi wilayah Kabupaten Pandeglang bagian barat, menandakan bahan semai telah berhasil memicu pertumbuhan awan hujan di area yang ditargetkan.
Isnawa menambahkan bahwa pelaksanaan OMC akan terus menyesuaikan dengan kondisi atmosfer harian yang dimonitor oleh BMKG, untuk memastikan efektivitas penyemaian dan dampaknya terhadap pengendalian curah hujan di wilayah Jakarta.
“Kami terus memantau perkembangan dinamika cuaca bersama BMKG dan TNI AU. Tujuannya agar curah hujan tidak terkonsentrasi di daratan Jakarta, tetapi dapat diurai di wilayah perairan sekitar, sehingga risiko banjir bisa ditekan,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)