"Praktik penerapan tarif tidak konstruktif dan pasti akan memengaruhi dan merusak kerja sama di masa mendatang antara kedua pihak dalam pengendalian narkoba," kata Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan terpisah.
Sementara Kanada dan Meksiko langsung mengumumkan tarif impor balasan, reaksi China lebih hati-hati. Dalam pernyataannya, Beijing tidak secara eksplisit mengancam akan mengenakan tarif impor balasan.
"Fokus kebijakan perdagangan AS yang diumumkan akhir pekan ini adalah pada Kanada dan Meksiko, bukan China, sebagaimana tercermin dari perbedaan tarif yang dikenakan pada negara-negara ini," kata Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang.
"Negosiasi perdagangan antara China dan AS akan menjadi fokus," katanya.
Namun, sejumlah ekonom memperkirakan China akan bersikap lebih tegas jika perang dagang dengan AS semakin meluas. Selain tarif impor balasan, Beijing juga dapat melancarkan serangan dalam bentuk lain.
"China mungkin akan membalas dengan beberapa cara, termasuk tarif timbal balik atas impor AS, kontrol ekspor atas bahan-bahan penting, dan pembatasan akses pasar ke beberapa perusahaan Amerika," kata Ekonomi Senior Natixis Gary Ng. (Wahyu Dwi Anggoro)