"Anda tidak perlu membayar pokok dan bunga pinjaman bank selama periode yang disebutkan di atas, untuk membantu meringankan tekanan pembayaran utang jangka pendek Anda," lanjutnya.
Pada akhir 2020, Sri Lanka berutang kepada Bank Ekspor Impor China sebesar USD2,83 miliar, atau 3,5 persen dari total utang luar negerinya. Secara total, Sri Lanka berutang USD7,4 miliar kepada pemberi pinjaman asal China, atau sekitar 20 persen dari total utang eksternal publiknya pada akhir 2022.
(WHY)