“Jadi sebagian besar sayur yang kami gunakan dari petani binaan kita, kalau sayurnya tidak mencukupi, kami baru beli dari pedagang kecil di pasar-pasar seputar dapur, ke depan kami juga akan membina para peternak,” kata Novia di Dapur Kebayunan, Tapos, Depok, Senin (6/1/2025).
Novia menuturkan, untuk seluruh tenaga kerja berjumlah sekitar 250 orang untuk lima dapur yang terdiri dari Chef, Helper Kitchen, Packer, Sopir, Asisten Lapangan dan lainnya direkrut dari masyarakat sekitar dapur, dan di bawah kendali dan pengawasan para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang merupakan para sarjana yang ditempatkan BGN di dapur MBG atau Satuan Pengawasan dan Pengendalian Gizi (SPPG).
Sebelum diterima, para karyawan tersebut juga dilakukan tes kesehatan dengan mendatangkan tenaga kesehatan ke lokasi dapur, dan juga diwajibkan untuk mempunyai SKCK dan KTP setempat.
Seperti diketahui, masing-masing dapur MBG di Kebayunan, BGN menempatkan dua SPPI, satu Ahli Gizi, dan satu Akuntan. Representasi dari BGN tersebut akan bekerja sama dengan mitra mulai dari menyusun menu sampai pendistribusian ke sekolah-sekolah.