IDXChannel - Badan Keamanan Negara Iran mencatat, setidaknya ada 200 orang menjadi korban jiwa selama kerusuhan nasional yang terjadi di Iran sejak pertengahan September 2022.
Mengutip Reuters, jumlah korban jiwa yang disebutkan oleh Badan Keamanan jauh lebih kecil dibandingkan jumlah korban jiwa yang diklaim Komandan pengawal revolusi Iran yang mengklaim jumlah korban jiwa akibat kerusuhan mencapai 300 orang.
Bentrokan yang terjadi di sepanjang Oktober 2022 ini awalnya dipicu oleh kematian wanita muda bernama Mahsa Amini. Ia tewas setelah ditangkap polisi syariah setempat karena aturan penggunaan jilbab yang membuat kemarahan di seluruh negeri.
Masha sebelumnya ditangkap karena dianggap menggunakan hijab tidak sesuai aturan sehingga perlu 'didisiplinkan'. Namun nyatanya, setelah ditangkap Masha ditemukan sekarat dan terdapat indikasi kekerasan di jenazahnya.
Tepatnya di kota kelahiran Amini, Saqqez, di Kurdistan, barat laut Iran. Pasukan keamanan bahkan bentrok dengan ribuan pengunjuk rasa yang telah berkumpul untuk menandai 40 hari kematian gadis 22 tahun itu.