Selain Trump, pada 2024, TIME mempertimbangkan figur-figur lain seperti Elon Musk dan Kamala Harris. Namun, media itu akhirnya memilih Trump karena dinilai melakukan comeback politik yang luar biasa.
"Dia telah mengubah para pemilih Amerika, dia sukses menggerakkan pemilih laki-laki muda yang akhirnya membawanya pada kemenangan kuat di mana untuk pertama kalinya memenangkan popular vote dan mengubah setiap negara bagian penentu menjadi merah," kata Jacobs.
Dilansir BBC, pada April lalu, TIME mewawancarai Trump untuk mendiskusikan berbagai isu, terutama rencananya jika terpilih menjadi presiden AS.
Pada 2015, dia sempat memprotes TIME karena tak menempatkannya pada halaman depan majalah dan lebih memilih untuk memberikan penghargaan itu kepada Kanselir Jerman, Angela Markel.
Namun setahun setelahnya, TIME menganugerahi Trump sebagai Person of the Year. Saat itu, dia mengapresiasi TIME dan merasa sangat bangga akan pencapaian itu.