Dampak dari kenaikan biaya hidup ini mulai terasa di masyarakat Jepang. Banyak rumah tangga mengurangi pengeluaran untuk makan di luar dan hiburan, serta lebih banyak membelanjakan uang untuk kebutuhan pokok seperti bahan makanan.
Hal ini berdampak pada penurunan sentimen konsumen dan sektor jasa selama tiga bulan berturut-turut hingga Maret 2025.
Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyatakan ekspektasi inflasi yang tinggi dari rumah tangga dan perusahaan adalah syarat penting untuk kenaikan suku bunga berikutnya.
BOJ sebelumnya telah menaikkan suku bunga menjadi 0,5 persen di Januari 2025. BOJ juga menghentikan program stimulus ekonomi yang sudah berjalan bertahun-tahun.
(Ibnu Hariyanto)