sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor Irlandia ke AS Melonjak 400 Persen pada Maret

News editor Kunthi Fahmar Sandy
16/05/2025 09:03 WIB
Penjualan ke AS bernilai lebih dari 25 miliar euro atau sekitar Rp462,5 triliun (kurs:Rp18.500) dibandingkan dengan 5 miliar euro selama Maret 2024.
Ekspor Irlandia ke AS Melonjak 400 Persen pada Maret (FOTO:Dok Laman BBC/Reuters)
Ekspor Irlandia ke AS Melonjak 400 Persen pada Maret (FOTO:Dok Laman BBC/Reuters)

IDXChannel - Ekspor barang Irlandia ke Amerika Serikat meningkat hampir 400 persen bulan Maret 2025. Hal ini disebabkan para produsen berlomba-lomba untuk memasukkan produk ke negara tersebut sebelum tarif Presiden Donald Trump diberlakukan.

Dilansir dari laman BBC Jumat (16/5/2025), penjualan ke AS bernilai lebih dari 25 miliar euro atau sekitar Rp462,5 triliun (kurs:Rp18.500) dibandingkan dengan 5 miliar euro selama Maret 2024.

Maret menjadi bulan rekor untuk keseluruhan ekspor barang dari Irlandia dengan penjualan senilai 37 miliar euro, hampir dua kali lipat dari 19 miliar euro yang dicapai pada Maret 2024. Peningkatan ini dipimpin oleh farmasi dengan penjualan sebesar 23,6 miliar euro, naik 243 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Pada April 2025, Trump memberlakukan tarif minimum sebesar 10 persen pada hampir semua negara, sambil mengusulkan bea timbal balik tambahan untuk beberapa mitra dagang, termasuk 20 persen pada Uni Eropa (UE)

Kemudian Trump menangguhkan tindakan timbal balik tersebut dengan memberi waktu 90 hari bagi mitra dagang untuk bernegosiasi.

AS adalah pasar ekspor terbesar Irlandia dan farmasi adalah sektor yang paling penting.

Negara ini merupakan pusat manufaktur utama bagi perusahaan-perusahaan AS seperti Pfizer dan Eli Lilly.

Jane Burmanje, Ahli statistik di Kantor Statistik Pusat Irlandia mengatakan lebih dari dua pertiga (68,2 persen) barang ekspor dikirim ke AS dengan nilai 25,4 miliar euro. "Ini berarti, untuk setiap barang senilai 1 euro yang diekspor Irlandia pada Maret 2025, hampir 70 sen dikirim ke AS," ujarnya.

Pada pekan lalu, pemerintah Irlandia merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif Trump. Dia mengharapkan ekonomi domestik Irlandia tumbuh sebesar 2,5 persen tahun ini atau turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,9 persen.

Menurutnya, jika terjadi perang tarif antara UE dan AS maka pertumbuhan tahun ini akan diperkirakan sebesar 2 persen dan turun menjadi 1,75 persen tahun depan.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement