sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Fenomena Salju di Gunung Bromo Ternyata Bisa Merugikan Warga

News editor Avirista M/Kontributor
25/07/2025 14:35 WIB
Sedikit banyak fenomena frost atau embun upas berpengaruh ke vegetasi di kawasan taman nasional.
Fenomena Salju di Gunung Bromo Ternyata Bisa Merugikan Warga (FOTO:Dok TNBTS)
Fenomena Salju di Gunung Bromo Ternyata Bisa Merugikan Warga (FOTO:Dok TNBTS)

Sejauh ini, fenomena embun upas atau frost itu tidak hanya ditemukan di kawasan Gunung Bromo di antaranya padang savana dan lautan pasir, tapi juga di kawasan sekitar Gunung Semeru, termasuk di Savana Lembah Watangan, Ranupani, Ranu Kumbolo, Ranu Regulo, hingga Oro-oro Ombo. Hal ini karena kawasan ini berada di ketinggian di atas 2.000 Mdpl.

"Tidak cuma di Bromo, tapi juga sekitar Ranupani, Ranu Kumbolo, dan di daerah-daerah yang sangat dingin, yang berada di dalam kawasan TNBTS bisa timbul embun upas, atau lapisan es yang terjadi dari embun yang membeku yang sangat dingin," tutur dia.

Sebagai informasi, kawasan Wisata Gunung Bromo berada dalam satu kompleks Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Lokasi ini memiliki akses pintu masuk dari empat kabupaten di Jawa Timur. Pintu masuk yang terfavorit dari Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, disusul dengan pintu masuk Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Dua pintu masuk lainnya yakni pintu masuk Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, dan pintu masuk Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang juga jadi pintu masuk ke Gunung Semeru.

Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, sepanjang 2024 jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 21,15 miliar. Nilai PNBP itu berasal dari total jumlah kunjungan wisatawan yang sebanyak 485.696 wisatawan, terdiri dari 465.770 wisatawan nusantara dan 19.926 wisatawan mancanegara.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement