Lebih rinci dia menjelaskan, berbagai polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, sumber energi pembangkit listrik tenaga uap (PLTA), pembakaran sampah, dapur dan lain sebagainya terjebak di antara dua gedung-gedung menjulang.
"Ditambah dengan kendaraan bermotor. Jadi nilainya bisa bertambah hingga 10 kali lipat," jelasnya.
Peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di berbagai negara lainnya. Kemudian di Indonesia, selain di Jakarta juga terjadi di kota penyangga seperti di Tangerang Selatan.
"Di Tangerang Selatan kan juga sudah ada gedung-gedung tinggi," jelasnya.
(YNA)