IDXChannel - Gedung Putih melancarkan serangan baru terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Seorang pejabat tinggi pemerintahan Trump mengatakan Powell sudah salah urus bank sentral dan mengecamnya karena defisit dan pembengkakan biaya yang sangat besar untuk renovasi gedung.
Dilansir dari laman Investing Jumay (11/7/2025), Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Russell Vought, dalam surat yang ditujukan kepada Powell dan diunggah di platform media sosial X, mengatakan: "Alih-alih mencoba memperbaiki kondisi fiskal The Fed, Anda justru terus maju dengan perombakan besar-besaran kantor pusat Anda di Washington, D.C " katanya.
Surat itu tiba ketika Presiden Donald Trump dan para bawahannya terus mengkritik Powell karena tidak menurunkan suku bunga.
"Meskipun terus mengalami defisit sejak Tahun Anggaran 2023 (pertama kalinya dalam sejarah The Fed), The Fed jauh melebihi anggaran untuk renovasi kantor pusatnya. Sekarang mencapai USD2,5 miliar, sekitar USD700 juta lebih tinggi dari biaya awalnya," tutur Vought dalam unggahan X yang menyertai surat tersebut.
Adapun renovasi ini mencakup taman teras di atap, fitur air, lift VIP, dan marmer premium. Biaya per kaki persegi adalah USD1.923, dua kali lipat biaya renovasi gedung federal bersejarah biasa. Istana Versailles akan menelan biaya USD3 miliar dalam nilai tukar dolar saat ini.
Namun, seorang juru bicara The Fed tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. The Fed diwajibkan oleh hukum untuk mengembalikan kelebihan pendapatannya ke Departemen Keuangan, tetapi selama sekitar tiga tahun mengalami defisit operasional.
Suku bunga tinggi yang diberlakukan The Fed untuk memerangi inflasi mulai 2022 menyebabkan pengeluaran The Fed kepada bank komersial untuk cadangan yang mereka simpan di The Fed melebihi bunga yang diperoleh dari portofolio obligasi, namun menyusut. Hingga Rabu, defisit tersebut telah mencapai lebih dari USD235 miliar, menurut data The Fed.
Sementara itu, The Fed sedang merenovasi dua gedung yang berdekatan dengan kantor pusatnya di Washington. Powell pun didesak oleh para anggota parlemen mengenai pembengkakan biaya dalam kesaksiannya bulan lalu di hadapan komite kongres yang bertugas mengawasi The Fed. Namun, Powell menolak laporan bahwa proyek tersebut mencakup fitur-fitur mewah, tetapi mengakui telah melampaui anggaran, dengan mengatakan, 'pembengkakan biaya memang seperti itu'.
"Tidak ada fitur air baru, tidak ada sarang lebah, dan tidak ada taman teras atap," kata Powell menanggapi pertanyaan dari Senator Tim Scott, Seorang Republikan dari Carolina Selatan dan ketua Komite Perbankan Senat.
"Kami sungguh-sungguh menjalankan tanggung jawab kami sebagai pengelola uang publik," ujarnya seraya membela perlunya merenovasi gedung-gedung tersebut. Vought mengatakan kesaksian Powell menimbulkan pertanyaan serius tentang kepatuhan proyek terhadap Undang-Undang Perencanaan Ibu Kota Nasional. Ia memberi Powell daftar 11 pertanyaan terkait proyek tersebut dan perubahannya. Ia meminta jawaban dalam tujuh hari kerja.
Trump, yang pernah mempertimbangkan untuk memecat Powell karena kegagalannya menurunkan suku bunga mengatakan bahwa kepala The Fed harus mengundurkan diri jika kesaksiannya kepada Kongres tentang proyek tersebut menyesatkan.
(kunthi fahmar sandy)