India, Pakistan, dan Korea Utara juga meningkatkan jumlah senjata nuklir mereka, sementara Rusia mengalami pertumbuhan yang lebih kecil, dari 4.477 menjadi 4.489.
Negara-negara lainnya mempertahankan jumlah persenjataan nuklir mereka. Rusia dan AS masih menguasai hampir 90 persen dari semua senjata nuklir.
Para peneliti di SIPRI juga mencatat bahwa upaya diplomatik dalam pengendalian dan pelucutan senjata nuklir mengalami kemunduran setelah invasi Rusia ke Ukraina.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)