"Mungkin hanya yang peduli transportasi dan lingkungan saja yang setuju selebihnya akan menolak, sehingga hanya Gubernur yang tidak peduli pada popularitas saja yang berani melaksanakan nya," sambung Djoko.
Meski demikian, Djoko mengakui bahwa tidak mudah untuk menerapkan kebijakan tersebut. Sebab sulit dari sisi dukungan politis dan masyarakat. Terlebih jika diterapkan kepada pengemudi ojek online yang saat ini sudah menjadi mata pencaharian.
"Tidak banyak kota yang menerapkan ERP, karena sulitnya mendapatkan dukungan politisi dan masyarakat, di Stockholm (Swedia) untuk menerapkan JBE, mereka melakukan referendum untuk mendapatkan yes dari masyarakat. Singapura bisa menerapkan JBE karena pemerintahnya sangat strong dan agak otoriter," tutupnya. (RRD)