sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gubernur Jatim Kejar Angka Stunting Turun Jadi 14 Persen di 2024

News editor Lukman Hakim
17/10/2022 10:24 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, target penurunan angka stunting di Jawa Timur harus ada di angka 14 persen sampai tahun 2024. 
Gubernur Jatim Kejar Angka Stunting Turun Jadi 14 Persen di 2024. (Foto :MNC Media)
Gubernur Jatim Kejar Angka Stunting Turun Jadi 14 Persen di 2024. (Foto :MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) saat ini tengah mengejar target untuk menekan angka stunting. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, target penurunan angka stunting di Jawa Timur harus dilakukan sampai di angka 14 persen sampai tahun 2024. 

 “Pemprov Jatim terus bekerja keras untuk menurunkan stunting serendah-rendahnya. Pak Presiden menargetkan angka stunting 14 persen di tahun 2024, ini akan menjadi kerja keras kita semua,” ujar dia Senin (17/10/2022).

Ia mencatat sudah terjadi penurunan jumlah stunting dari 26,86 persen pada 2019 menjadi 25,64 persen pada 2020. Kemudian menjadi 23,5 persen pada tahun 2021.
Khofifah menegaskan, penanganan stunting yang dilakukan Pemprov Jatim dengan melibatkan berbagai pihak. 

Yakni peran serta instansi vertikal, lintas organisasi masyarakat, perguruan tinggi , organisasi profesi dan mitra non pemerintah lainnya. 

"Dalam penanganan stunting di Jatim, terdapat dua macam intervensi," katanya.

Yakni intervensi spesifik (bidang kesehatan) kontribusinya sebesar 30 persen dan intervensi sensitif (bidang non kesehatan) dengan kontribusi sebesar 70 persen.

“Jadi kita terus melakukan berbagai upaya baik koordinasi lintas sektor. Kami terus melakukan edukasi, konseling, dan koordinasi. Baik soal gizi, makanan bayi dan anak, pelaksanaan imunisasi, sampai pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara rutin di posyandu,” katanya.

Menurut Khofifah, penyebab stunting ini diantaranya karena asupan gizi seimbang belum terpenuhi dan penyakit infeksi berulang. Untuk itu, dalam menangani masalah stunting ini, pemberian asupan gizi seimbang dan stimulasi tumbuh kembang pada balita sangat penting. 

“Masyarakat perlu melakukan deteksi dini melalui pemantauan tumbuh kembang secara rutin di posyandu. Karena masyarakat juga punya peran penting untuk merespon kemudahan akses dalam  partisipasi kehadiran dan memanfaatkan fasilitas pelayanan di posyandu,” jelas dia. 

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement