“Peta yang disajikan menggunakan data dari inaRISK, sedangkan data kejadian bencana bersumber dari Bidang Pusat Data dan Sistem informasi BNPB,” katanya.
Suharyanto mengatakan, penyajian peta bahaya menggunakan skala 1:250.000 dan informasi kejadian bencana yang ditampilkan merupakan agregat pada tiap kabupaten atau kota sehingga diperlukan kebijaksanaan dalam membaca informasi yang tersedia.
“Masyarakat dapat mengakses peta mudik aman bencana melalui tautan https://gis.bnpb.go.id/. Informasi yang teridentifikasi pada peta digital tersebut mencakup wilayah Pulau Sumatra, Jawa dan Bali,” pungkasnya.
(YNA)