“Ada kemungkinan lonjakan harga ini akan memicu seruan untuk pengurangan tarif," katanya.
Untuk mengatasi lonjakan harga, Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang akan menggelontorkan 210 ribu ton beras dari stok daruratnya.
Jumlah tersebut adalah sekitar tiga persen total permintaan nasional. Untuk fase awal, Pemerintah Jepang akan menggelontorkan 150 ribu ton bulan depan.
Mahalnya beras di Jepang terjadi ketika harga global turun. Biaya grosir untuk beras putih Thailand, patokan Asia, turun ke level terendah sejak 2022 minggu ini. (Wahyu Dwi Anggoro)