sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Heboh Layanan JakWifi Dihentikan, Pemprov DKI Akui Ada Pengurangan Anggaran

News editor Muhammad Refi Sandi/MPI
03/01/2023 14:57 WIB
Diskominfotik mengusulkan 3.500 titik layanan JakWifi pada usulan APBD 2023. Namun, pada finalisasi anggaran hanya 1.263 titik layanan yang disetujui.
Heboh Layanan JakWifi Dihentikan, Pemprov DKI Akui Ada Pengurangan Anggaran. (Foto: MNC Media)
Heboh Layanan JakWifi Dihentikan, Pemprov DKI Akui Ada Pengurangan Anggaran. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) membenarkan titik layanan JakWifi berkurang pada tahun ini. Itu karena adanya penyesuaian anggaran dalam APBD 2023.

Hal itu sekaligus menjawab tudingan mantan Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Anies Baswedan, Tatak Ujiyati, yang menyebut berhentinya layanan JakWifi di sejumlah wilayah di Jakarta.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kadis Kominfotik) DKI Jakarta, Raides Aryanto menjelaskan sebelumnya ada tiga titik JakWifi dalam satu RW. Namun, penyesuaian anggaran menyebabkan hanya ada satu titik layanan tersebut di setiap RW.

"Karena pengurangan anggaran, jadi kuantiti berkurang. Seharusnya misal di tiap RW ada tiga, kita tetap pertahankan ada akses poin internet di masing-masing RW, minimal satu," kata Raides kepada awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023).

Lebih lanjut, Raides mengatakan Diskominfotik mengusulkan 3.500 titik layanan JakWifi pada usulan APBD 2023. Namun, pada finalisasi anggaran hanya 1.263 titik layanan yang disetujui.

"Dari usulan anggaran kita itu 3.500 titik, sesuai dengan tahun lalu itu, pas finalisasi anggaran akhirnya ditetapkan angkanya sehingga terjadi penurunan, akhirnya 1.263 titik," ucap Raides.

Raides menyebut anggaran 1.263 titik layanan JakWifi mencapai Rp56 miliar. Adapun nilai itu hasil rasionalisasi dari pengajuan senilai Rp174 miliar.

"Rp174 miliar (diajukan anggaran JakWifi) yang dirasionalisasi jadi Rp56 miliar. Rp56 miliar untuk 1.263 titik," tuturnya.

Sebelumnya, Eks anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Anies Baswedan, Tatak Ujiyati menuding Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memotong anggaran JakWifi yang merupakan layanan internet gratis untuk masyarakat Jakarta.

"Nampaknya ada pemotongan anggaran Jakwifi di APBD sehingga sebagian titik wifi gratis dimatikan. Anies selesai menjabat 16 Oktober 2022 saat anggaran belum usai dibahas. Yah begitulah nasib wong cilik, diabaikan jika para penguasa yg tak ada yg membela," cuit Tatak dalam laman Twitter @tatakujiyati dikutip, Selasa (3/1/2023).

Tatak pun sebagai eks anak buah Anies protes atas penghentian layanan JakWifi di sebagian wilayah Ibu Kota. Sebab, menurutnya merugikan masyarakat terutama kalangan miskin.

"Waduh kok gini amat ya? Layanan internet gratis di sebagian wilayah Jakarta dihentikan. Okelah jika tidak suka Anies Baswedan, tapi mbok ya jangan merugikan warga Jakarta. Terutama yang miskin," ucap Tatak.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menepis isu pemotongan anggaran JakWifi tersebut. Ia menyebut pengoperasian JakWifi masih tercantum dalam APBD 2023." Itu tetap jalan," katanya kepada wartawan.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement