Raides menyebut anggaran 1.263 titik layanan JakWifi mencapai Rp56 miliar. Adapun nilai itu hasil rasionalisasi dari pengajuan senilai Rp174 miliar.
"Rp174 miliar (diajukan anggaran JakWifi) yang dirasionalisasi jadi Rp56 miliar. Rp56 miliar untuk 1.263 titik," tuturnya.
Sebelumnya, Eks anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Anies Baswedan, Tatak Ujiyati menuding Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memotong anggaran JakWifi yang merupakan layanan internet gratis untuk masyarakat Jakarta.
"Nampaknya ada pemotongan anggaran Jakwifi di APBD sehingga sebagian titik wifi gratis dimatikan. Anies selesai menjabat 16 Oktober 2022 saat anggaran belum usai dibahas. Yah begitulah nasib wong cilik, diabaikan jika para penguasa yg tak ada yg membela," cuit Tatak dalam laman Twitter @tatakujiyati dikutip, Selasa (3/1/2023).
Tatak pun sebagai eks anak buah Anies protes atas penghentian layanan JakWifi di sebagian wilayah Ibu Kota. Sebab, menurutnya merugikan masyarakat terutama kalangan miskin.
"Waduh kok gini amat ya? Layanan internet gratis di sebagian wilayah Jakarta dihentikan. Okelah jika tidak suka Anies Baswedan, tapi mbok ya jangan merugikan warga Jakarta. Terutama yang miskin," ucap Tatak.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menepis isu pemotongan anggaran JakWifi tersebut. Ia menyebut pengoperasian JakWifi masih tercantum dalam APBD 2023." Itu tetap jalan," katanya kepada wartawan.
(FRI)