Kendati demikian, Jakarta sebagai kota global perlu sigap dalam mengantisipasi kemungkinan penurunan kondisi perekonomian dampak dari konflik internasional. "Menyikapi kondisi tersebut maka ketahanan Jakarta dalam menghadapi berbagai kondisi sangat diperlukan," ucap Eks Wali Kota Jakarta Utara itu.
Dalam acara tersebut, Heru berpesan kepada Kepala Perangkat Daerah, untuk memastikan program pembangunan daerah yang direncanakan harus mampu memacu pertumbuhan yang berkualitas baik di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Sehingga target pembangunan 2024 tercapai dengan efektif dan efisien. Program prioritas meliputi penanganan banjir, kemacetan, tata ruang, hingga penanganan kemiskinan ektrem dengan target 0 persen di tahun 2024, serta target angka stunting turun di bawah 5 persen.
Oleh karena itu, dia meminta semua usulan anggaran yang dialokasikan untuk belanja daerah dipastikan tidak hanya mencapai output, namun juga harus mencapai outcome dan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak, serta memedomani prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran belanja.
“Juga merumuskan program kegiatan yang berpotensi didanai dengan skema pendanaan atau pembiayaan selain APBD. Dengan demikian percepatan pembangunan daerah dapat terakselerasi," tuturnya.
Adapun acara turut dihadiri Kementerian/Lembaga, Forkopimda, DPRD, Perangkat Daerah, para Pakar, Perguruan Tinggi, Organisasi Internasional, NGO, dan Organisasi Kemasyarakatan.
Turut hadir dalam acara tersebut Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Uus Kuswanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Atika Nur Rahmania, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar, jajaran Wali Kota 5 wilayah dan Bupati Kepulauan Seribu, serta jajaran pimpinan DPRD DKI dan Forkopimda DKI.
(FRI)