Ibnu Hariyanto
IDXChannel- Pemerintah Inggris akan memperketat aturan keamanan terhadap dokumen-dokumen perdagangan yang bersifat sensitif jelang pembicaraan tarif dengan Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan untuk mencegah AS mengakses informasi penting terkait perdagangan Inggris.
Dilansir dari Guardian, Kamis (17/4/2025), para pejabat Inggris disebut telah memperbarui pedoman penanganan dokumen perdagangan. Beberapa dokumen akan mendapatkan klasifikasi keamanan lebih tinggi dengan label rahasia dan sangat rahasia, khususnya yang terkait isu-isu strategis terkait perdagangan dan kebijakan luar negeri.
Selain itu, aturan mengenai pertukaran dokumen secara digital juga akan diperketat. Hal ini bertujuan agar data penting tidak bocor ke pihak luar, termasuk ke pemerintah AS.
Selain itu, sejumlah korporasi di Inggris dan Uni Eropa, termasuk perusahaan farmasi besar, mendapat instruksi dari pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan. Perusahaan tersebut diminta menerapkan langkah-langkah pengamanan tambahan saat membagikan informasi kepada instansi pemerintah Inggris.
Kebijakan baru ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan tarif resiprokal pada 2 April lalu. Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen, yang berlaku untuk banyak negara, termasuk Inggris.
