sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ingin Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Pemkab Bantul Giat Bangun Ekosistem

News editor Yohannes Tohap
13/03/2023 20:24 WIB
Kabupaten Bantul tengah mencoba mengangkat Bantul ke level dunia dengan masuk ke dalam jaringan UCCN.
Ingin Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Pemkab Bantul Giat Bangun Ekosistem. (Foto: MNC Media)
Ingin Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Pemkab Bantul Giat Bangun Ekosistem. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemkab Bantul melalui Dinas Pariwisata menggelar seminar nasional Bantul menuju kota kreatif UCCN 2023, Senin (13/3/2023). Seminar tersebut menjadi salah satu langkah yang diupayakan Pemkab Bantul untuk masuk ke dalam jejaring kota kreatif UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, saat ini Kabupaten Bantul tengah mencoba mengangkat Bantul ke level dunia dengan masuk ke dalam jaringan UCCN. Salah satunya dengan menggelar seminar nasional yang bertujuan untuk mengajak kolaborasi daerah lain dalam hal membangun ekosistem ekonomi kreatif.  

"Karena ada problem dalam industri kreatif. Kita tidak punya bahan baku, kita punya sentra bambu, kulit, gerabah, termasuk home decor, tapi kita tidak punya bahannya," ujarnya dalam seminar nasional Bantul menuju kota kreatif UCCN 2023 di Ros In Hotel, Senin (13/03/2023).

Maka dari itu, ia mengajak daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi bahan baku seperti bambu, kulit, tanah liat hingga eceng gondok untuk bekerja sama dengan Kabupaten Bantul.

"Ayo kita kerja sama, kalian yang alamnya atau daerahnya tepat untuk memproduksi bahan baku, nanti kita yang menyerap. Ini namanya ekosistem kreatif nasional, kita coba tawarkan dari Bantul," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan, selama kurun waktu lima tahun sektor craft di Kabupaten Bantul telah memberikan kontribusi terhadap PDRB dalam jumlah yang cukup besar dan signifikan.

"Terakhir sampai tahun 2021, akumulasi ekspor craft dari Kabupaten Bantul mencapai Rp9,5 triliun. Ini sebuah angka yang sangat besar dan memberikan kontribusi 70% ekspor Daerah istimewa Yogyakarta. Khusus di tahun 2021, ekspor craft Bantul mencapai Rp2,33 triliun. Jumlah itu sama dengan APBD Kabupaten Bantul," katanya.
 
Selain itu, ia mencatat, di Kabupaten Bantul setidaknya terdapat 3.700 lebih unit usaha ekonomi kreatif, di mana satu unit bisa mempekerjakan 5-50 orang.

"Dan craft bahan baku utamanya adalah kreativitas yang ada di otak, nyatanya kita tidak punya bahan baku tetapi orang-orang bisa hidup dari kreativitasnya. betapa tingginya nilai kreativitas itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo menjelaskan, sektor pariwisata dapat mendukung berkembangnya industri kreatif. Selain untuk ekspor, kerajinan di Bantul juga diburu oleh wisatawan yang berkunjung ke wilayah Bantul.

Maka dari itu, dalam pengembangan ekonomi kreatif, pihaknya turut membantu memasarkan produk-produk yang sudah dihasilkan para pengrajin. Termasuk meningkatkan strategi pemasaran untuk meningkatkan nilai lebih suatu produk.

"Bahkan kita mengarah kerja sama luar daerah, harapannya dengan seminar ini akan terbentuk suatu ekosistem dengan daerah lain," tandasnya.

Ia berharap melalui seminar ini akan terbentuk kolaborasi seluruh pengampu sektor kreatif, baik organisasi perangkat daerah (OPD), pelaku UMK, akademisi hingga komunitas.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement