Musk mengklaim DOGE berhasil memangkas pengeluaran pemerintah hingga miliaran dolar. Namun, sepak terjang Musk di dunia politik membuat banyak orang memboikot Tesla.
Musk secara resmi mundur sebagai pemimpin DOGE akhir bulan lalu. Dia mengaku ingin fokus mengurus Tesla usai produsen mobil listrik itu mencatat penurunan laba yang besar pada awal 2025.
Beberapa hari kemudian, Musk mulai secara terbuka mengkritik rancangan undang-undang (RUU) pajak yang diusung Trump. Dia menyebut RUU itu akan menambah triliunan dolar pada utang nasional selama 10 tahun ke depan.
RUU tersebut juga akan menghilangkan kredit pajak mobil listrik, insentif pemerintah yang penting bagi Tesla. Setelah lolos di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). RUU tersebut kini akan dibawa ke Senat. Trump menargertkan untuk menandatanganinya menjadi undang-undang paling lambat pada 4 Juli 2025.
"RUU ini keterlaluan dan penuh dengan omong kosong. Ini adalah hal buruk yang menjijikkan," kata Musk di platform media sosial X awal pekan ini.