Serangan terjadi beberapa jam setelah pasukan Israel memulai invasi di Lebanon selatan untuk membasmi Hizbullah. Sirene tanda bahaya berbunyi di seluruh Israel sekitar pukul 19:30 waktu setempat. Beberapa jjam kemudian, militer Israel mengumumkan bahwa orang-orang diizinkan meninggalkan tempat perlindungan karena pihaknya tidak mengidentifikasi adanya serangan lanjutan dari Iran.
"Mayoritas rudal yang masuk dicegat Israel dan koalisi pertahanan yang dipimpin Amerika Serikat," kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari.
"Serangan ini adalah eskalasi yang berbahaya. Akan ada konsekuensinya.
Kemampuan pertahanan kami berada pada tingkat kesiapan tertinggi. Rencana operasional kami sudah siap. Kami akan menanggapi di mana pun, kapan pun, dan dengan cara apa pun yang kami pilih, sesuai dengan arahan pemerintah Israel," katanya.
(Wahyu Dwi Anggoro)