“Saya termasuk yang memberikan perhatian penuh kepada TIM ini. Yang tergambar selama Ini, TIM dikelola secara profit oriented oleh Jakpro tanpa ada upaya membangun dialog dengan pelaku seni. Kegelisahan mereka luar biasa. Harapan saya, ada dialog yang konstruktif dengan mereka,” ucap Johnny.
Sementara itu, Dirut PT Jakpro, Iwan Takwin memastikan akan memperhatikan catatan Komisi E terkait pengelolaan area TIM. Terutama akses yang luas kepada para seniman.
“Saat ini perbaikan area TIM sudah masuk tahap pemeliharaan. Sehingga pada fase ini tidak ada lagi masalah pada tahap ini,” ujar Iwan.
(YNA)