“Kami sangat prihatin dengan ketidaksesuaian antara tarif mobil yang baru dan perjanjian dagang 2019,” kata Ishiba di hadapan parlemen Jepang.
Ishiba menegaskan Jepang tidak berencana mengakhiri perjanjian tersebut. Namun, Jepang akan terus menyuarakan posisinya kepada pihak AS.
"Kami akan terus menyampaikan sikap kami (kepada AS) dari sudut pandang ini," kata Ishiba.
Pemerintah Jepang mulai melakukan langkah diplomatik pekan lalu. Kepala negosiator perdagangan Jepang, Ryosei Akazawa, telah mengunjungi Washington untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan bilateral. Isu yang dibahas meliputi hambatan non-tarif dan nilai tukar mata uang.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, akhir pekan ini. Pertemuan ini akan membahas stabilitas nilai tukar yen, yang pada Senin sempat menyentuh level terendah dalam tujuh bulan di posisi 140,615 yen per USD.
(Ibnu Hariyanto)