"Saya kaget juga kemarin dapat angka ini saya kaget. Indonesia itu di angka 0,45 persen. Negara tetangga kita, Vietnam, Malaysia sudah di angka 2,43 persen. Negara maju 9,8 persen, jauh sekali," kata Jokowi.
Presiden mengaku akan menggelar rapat untuk membahas mengenai hal tersebut di Istana Negara. Meski begitu, Jokowi belum mengetahui anggaran yang akan digunakan untuk menambah lulusan S2 dan S3 nantinya.
"Saya minggu ini akan rapatkan ini dan mengambil kebijakan policy untuk mengejar angka yang masih 0,45 persen. Enggak tahu anggarannya akan didapat dari mana, tapi akan kita carikan agar S2, S3 terhadap populasi usia produktif itu betul-betul bisa naik secara drastis," kata Presiden.
"Kejauhan sekali 0,45 sama 2,43. angkanya memang kelihatannya, tapi kalo dikalikan ini sudah berapa kali. Lima kali lebih rendah kita dengan negara-negara yang tadi saya sampaikan, bukan negara maju, dibandingin dengan negara maju," sambungnya.