Dalam skemanya, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya atau WIKA akan dilebur ke PTPP. Dari tujuh perusahaan dikonsolidasi menjadi tiga perseroan saja.
Tauhid mencatat, hasil atau keberhasilan pendirian holding tidak dapat dilihat untuk jangka pendek, melainkan jangka menengah dan panjang. “Saya kira tujuannya ke sana ya. Tentu saja ini sifatnya baru bisa berhasil, enggak cepat nih, jangka menengah, panjang, maka untuk adjustment, kesesuaian misalnya di infrastruktur,” kata dia.
“Untuk menggabungkan BUMN-BUMN yang ada yang sakit, ada yang untung, atau ada yang ini, itu kan enggak mudah, apalagi ini menjadi satu, semua dalam satu modal pendekatan seperti itu,” ucapnya.
(Ahmad Islamy Jamil)