"Selama ini kan dengan KA Tawangalun, saja dan okupansinya selalu penuh. Kehadiran KA Ijen Ekspres itu diharapkan jadi solusi transportasi umum bagi masyarakat. Apalagi Malang, Jember, dan Banyuwangi, merupakan banyak destinasi wisata di masing-masing daerah tersebut," katanya.
Di mana ada tiga stasiun pemberhentian di wilayah Daop 8 Surabaya, yakni Stasiun Malang Kota Baru, Stasiun Lawang, dan Stasiun Bangil. Sedangkan ada 13 stasiun pemberhentian di wilayah KAI Daop 9 Jember, mulai dari Stasiun Pasuruan, Probolinggo, Klakah di Lumajang, Stasiun Tanggul, Rambipuji, dan Stasiun Kalisat, yang masuk wilayah Kabupaten Jember.
Kemudian ada Stasiun Kalibaru, Kalisteil, Temuguruh, Rogojampi, Banyuwangi Kota, dan Stasiun Ketapang, di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kereta api ini juga terhubung dengan moda transportasi kapal feri di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang berjarak tak ada satu kilometer dari stasiun untuk menyeberang ke Pulau Bali.
"Jadwal berangkat Malang 07.50 sampai Ketapang Banyuwangi sore jam 3-an (14.55 di Stasiun Ketapang, Banyuwangi). Untuk tiketnya Rp 360 ribu untuk kelas eksekutif, dan Rp 240 ribu untuk kelas ekonomi," tuturnya.
Mikael Anthony wisatawan asing asal Australia mengaku memanfaatkan perjalanan kereta api perdana KA Ijen Ekspres, dari informasi biro perjalanannya. Ia berencana akan ke Banyuwangi dan Bali, setelah berlibur ke Gunung Bromo.