IDXChannel - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melakukan evaluasi terkait berbagai masalah penyelenggaraan Pekan Olahraga (PON) Aceh dan Sumatra Utara (Sumut), terutama konsumsi hingga venue.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Warsito mengatakan dari hasil evaluasi beberapa kerusakan venue salah satunya untuk cabang olahraga menembak di lapangan tembak Rindam Mata Le, Aceh Besar yang ambruk dikarenakan cuaca ekstrem.
“Berkaitan dengan masalah venue dan seterusnya adanya kerusakan diakibatkan oleh cuaca yang ekstrem badai dan juga hujan badai ini juga telah ditangani dengan baik di lapangan,” ujar Warsito saat Konferensi Pers secara virtual, Rabu (18/9/2024) sore.
Warsito pun memastikan venue yang rusak sudah dapat digunakan. “Per hari ini semua sudah dapat dipakai dengan baik dan tentunya telah dilakukan tindakan-tindakan dengan prosedur yang ada,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan hasil evaluasi terkait masalah konsumsi dalam penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Indonesia itu. Mengingat, sempat ramai di media sosial mengenai konsumsi yang dianggap tidak layak bagi para kontingen.
“Kemudian berkaitan dengan permasalahan yang juga muncul kaitan dengan konsumsi dan hal-hal lain juga telah dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga saat ini konsumsi tersalurkan tepat waktu dan juga berbagai kendala dapat diatasi,” kata dia.
Secara keseluruhan, lanjutnya, pertandingan di Aceh dan Sumatera Utara berjalan dengan baik. Meskipun ada beberapa catatan cabang olahraga yang tertunda diakibatkan faktor cuaca, seperti hujan badai yang mendera.
Tak hanya itu, Warsito memastikan pemerintah pusat telah melakukan evaluasi terhadap cabang olahraga seperti Sepakbola dan Tinju yang sempat terjadi kasus kontroversial. Bahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PSSI dan PERTINA terkait masalah ini.
“Terkait masalah sportif khususnya di cabang olahraga yang ada telah dilakukan koordinasi dengan PSSI dan PERTINA, telah dilakukan investigasi mendalam dan tentunya mengecam keras pada tindakan yang tidak sesuai aturan yang ada,” ujar Warsito.
Warsito mengatakan pemerintah serta seluruh stakeholder terkait pelaksanaan PON ini terus melakukan pengawalan dan pendampingan agar penyelenggaraan PON dapat berjalan dengan sukses. “Baik sukses prestasi, sukses administrasi, penyelenggaraan serta tentunya sukses ekonomi,” kata dia.
Dia juga menyebut evaluasi ini bisa digunakan untuk penyelenggaraan yang lebih baik saat PON di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mendatang. “Maka beberapa hal yang telah kita lakukan di Aceh dan Sumatera ini menjadi catatan-catatan perbaikan untuk pelaksanaan ke depan, sehingga bisa diminimalisir permasalahan dapat diselenggarakan PON yang baik,” tuturnya.
(Febrina Ratna)