Menurutnya, pelaporan ini berguna agar membantu pihak kedutaan untuk melacak keberadaannya WNI di sana. Sehingga, jika ada keluarga yang hilang kontak maka dapat dilacak segera.
"Belajar dari berbagai macam kasus evakuasi atau bencana ada saja warga negara kita yang tidak lapor, sehingga kita tidak tahu keberadaannya. Sebagai backup bagi keluarga yang hilang kontak tadi bagi keluarganya yang diperkirakan ada di Libya, segera hubungi. Sehingga kami nanti bisa lacak segera," tuturnya.
Sebagai informasi, banjir besar melanda wilayah Libya timur, seperti kota Benghazi, Sousse, Al Bayda, Al-Marj and Derna (sekitar 1050 Kilometer dari Ibu Kota Libya, Tripoli) pada 11 September 2023.
Pemerintah Libya telah menetapkan status siaga/darurat. Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung. Hingga 12 September 2023, dini hari waktu setempat, dilaporkan bahwa bencana tersebut merenggut sekitar 2.000 orang.
(YNA)