sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kolaka Sultra Diguncang 305 Kali Gempa, BMKG Beberkan Penyebabnya

News editor Binti Mufarida
03/02/2025 10:01 WIB
BMKG membeberkan penyebab 305 gempa bumi mengguncang Kolaka, Sulawesi Tenggara.
BMKG membeberkan penyebab 305 gempa bumi mengguncang Kolaka, Sulawesi Tenggara.
BMKG membeberkan penyebab 305 gempa bumi mengguncang Kolaka, Sulawesi Tenggara.

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan penyebab 305 gempa bumi mengguncang Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gempa ini terjadi dari 24 Januari 2025 hingga 3 Februari 2025. Gempa terakhir tercatat dengan kekuatan M2,3 pada Senin, 03 Februari 2025, pukul 08:38:14 WITA.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,08 LS, 121,81 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6,7 km, Tenggara Lalolae, Kab. Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 5 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Aktif zona Sesar Kolaka di Tenggara Lalolae, Kab. Kolaka Timur,” ungkap Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, dikutip Senin (3/2/2025)

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kolaka Timur II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.


Rudin mengatakan gempa ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa beruntun di Kolaka Timur yang terjadi sejak 24 Januari 2025 dengan Magnitudo 4,9, dimana gempa Magnitudo 2,3 yang terjadi saat ini merupakan kejadian gempa yang ke 305.

Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” katanya. 

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement