Selain krisis politik, ekonomi Korsel yang berorientasi ekspor juga menghadapi risiko perang dagang berskala global tahun ini. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan dilantik akhir bulan ini berjanji mengenakan tarif tinggi ke banyak negara.
Bank sentral dan pemerintah Korsel telah berjanji untuk menawarkan likuiditas tanpa batas jika diperlukan untuk membatasi dampak ekonomi dari krisis politik. Spekulasi berkembang di antara ekonom bahwa Bank of Korea (BOK) mungkin akan menurunkan suku bunga acuannya bulan ini, pemotongan ketiga berturut-turut sejak Oktober 2024. (Wahyu Dwi Anggoro)