Negara bersenjata nuklir itu juga diperkirakan akan membatalkan Perjanjian Antar-Korea yang ditandatangani pada 1991 sebagai bagian dari upaya Pyongyang untuk secara resmi mendefinisikan Korsel sebagai negara musuh. Namun, sampai saat ini belum ada pengumuman mengenai hal tersebut.
Hong Min, analis senior di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional, mengatakan bahwa Korut mungkin menunggu hasil pemilu Amerika Serikat (AS) bulan depan sebelum membatalkan Perjanjian Antar-Korea. (Wahyu Dwi Anggoro)