Satu jam kemudian, tepatnya pukul 15.37 WIB, PPGA Semeru melaporkan telah terjadi luncuran Lava/Awan panas kearah DAS Curah Koboan dengan jarak luncur mencapai 5,5 km dari Puncak Semeru dengan getaran banjir Amak 38 mm.
Kemudian pada pukul 16.08 WIB, PPGA Semeru melaporkan telah terjadi luncuran Lava/Awan panas kearah DAS Curah Koboan dengan jarak luncur mencapai 8 km dari Puncak Semeru.
Hanya selang empat menit, pada pukul 16.12 WIB, PPGA Semeru melaporkan telah terjadi luncuran Lava/Awan panas kearah DAS Curah Koboan dengan jarak luncur mencapai 8,5 km dari Puncak Semeru dan Status Gunung Semeru dinaikan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga).
Selanjutnya, pada pukul 16.45 WIB, PPGA (PPGA) Semeru melaporkan telah terjadi luncuran Lava/Awan panas kearah DAS Curah Kobo'an dengan jarak luncur mencapai 11 km dari Puncak Semeru dan untuk arus lalu lintas arah Lumajang - Malang Via Gladak Perak ditutup.
Dalam jangka waktu 10 menit atau sekitar pukul 16.55 WIB, PPGA Semeru melaporkan telah terjadi luncuran Lava/Awan panas kearah DAS Curah Kobo'an dengan jarak luncur mencapai 13 km dari Puncak Semeru dan sudah sampai di Gladak Perak Ds. Sumberwuluh Kec. Candipuro.
Lima menit kemudian, pada pukul 17.00 WIB, PPGA Semeru melaporkan telah terjadi luncuran Lava/Awan panas kearah DAS Curah Kobo'an dengan jarak luncur mencapai 14 km dari Puncak Semeru dan sudah melewati Gladak Perak Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro serta Status Gunung Semeru dinaikan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
Kemudian Pukul 18.11 WIB, awan panas dengan amak 45 mm Durasi 14.283 detik dengan jarak luncur lebih dari 13 km dari puncak arah tenggara selatan (Besuk Kobokan).
"Tercatat, Awan Panas Guguran (APG) dari Gunung Semeru yang terekam di Seismogram PPGA Amplitudo Maksimum (Amak) 45 mm dengan jarak luncur Awan panas mencapai ± 13 Km dari puncak Gunung Semeru dan disertai kepulan asap pekat," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)