"Ini angka yang dibanding kita jauh sekali. Ini luar biasa. Tapi okelah kita harus tetap berjuang, perbaiki bagaimana meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, kata dia, bahwasanya 50 juta kunjungan wisman yang dicapai oleh Turki bukan dalam waktu singkat. Di mana negara tersebut didukung dengan pembangunan infrastruktur dasar, yaitu bandar udara.
Sandiaga juga menyebut, selain melalui jalur udara wisatawan bisa memasuki Turki menggunakan jalan darat. Di mana negara tersebut terletak di antara dia benua, yaitu Asia dan Eropa.
Sementara di Indonesia, untuk memasuki negara lain dengan jalur darat hanya sebatas Timor Leste dan Malaysia saja. Berbeda dengan Turki, di mana aksesnya cukup luas sehingga mempermudah wisman untuk memilih alternatif jalan tersebut.