Untuk perkiraannya, IHME juga menggunakan informasi tentang tingkat vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah China serta asumsi tentang bagaimana respons berbagai provinsi ketika tingkat infeksi meningkat.
Sementara itu, pakar lain juga memperkirakan sekitar 60 persen populasi China pada akhirnya akan terinfeksi, dengan puncaknya yang diperkirakan terjadi pada bulan Januari, dan yang paling parah menyerang populasi yang rentan, seperti orang tua dan mereka yang sebelumnya pernah terkena Covid-19.
Adapun yang menjadi kekhawatiran utama, yakni kumpulan besar individu yang rentan di China, penggunaan vaksin yang kurang efektif, serta cakupan vaksin yang rendah di antara mereka yang berusia 80 tahun ke atas, yang paling berisiko terkena penyakit parah.
Seorang rekan senior di bidang kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri China, Yanzhong Huang, mengatakan sebanyak 164 juta orang di China yang menderita diabetes juga menjadi faktor risiko hasil Covid-19 yang buruk. Terdapat juga sebanyak 8 juta orang berusia 80 tahun ke atas yang belum pernah divaksinasi.
Yanzhong Huang juga menyampaikan jika saat ini Pejabat China sedang mendorong individu untuk melakukan booster dengan suntikan buatan China yang lebih baru, namun pemerintah masih enggan menggunakan vaksin asing.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan vaksinasi, serta membangun stok ventilator dan obat-obatan penting.
Penulis: Alyssa Nazira
(FRI)