Semua alat itu dibuat dan dikembangkan TNI AD di Bengkel Pusat Peralatan (Bengpuspal) Pusat Peralatan (Puspal) TNI AD dikepalai Kolonel Cpl Daniel Cristof Hutubessy.
"Semua ini inovasi pengelolaan sampah yang sudah lama saya pikirkan. Gak terbayang bisa terwujud, yang disajikan angkatan darat. Jadi tidak pakai tenaga orang banyak, ini merupakan satu langkah luar biasa," kata Luhut.
Dirinya mengapresiasi pembuatan alat pembersih sampah karya prajurit TNI ini. Menurutnya, jika dibanding buatan luar negeri, karya Bengpuspal Puspalad ini memiliki keunggulan kualitas dan harga terjangkau.
Alat-alat pembersih sampah ini bisa dipakai untuk mengangkat sampah dan eceng gondok di beberapa wilayah perairan Indonesia. Tinggal perlu penyempurnaan beberapa hal kecil dan sertifikat uji kelaikan dari KLH terutama mesin insenerator. Jika itu sudah terpenuhi, alat-alat ini bisa dijual e-katalog.
"Untuk mengkolek sampah itu saya pernah dapat bantuan dari Belanda dan kadang dari Prancis gak ada beda jauh dengan ini. Dari sana kita beli waktu itu USD1 juta. Ini cuma Rp350 juta dan hasil buatan prajurit TNI dibengkel AD," kata Luhut. (Wahyu Dwi Anggoro)