Salah satu proyek energi yang dibahas adalah investasi LNG senilai US$44 miliar di Alaska. Namun, menurut Yeo, kelayakan proyek tersebut masih dipertanyakan dan informasi lengkap dari pihak AS baru akan tersedia pada akhir tahun.
Dalam rapat parlemen, sejumlah anggota dewan dari koalisi pemerintah maupun oposisi mendesak agar pemerintah tidak gegabah dalam mengambil keputusan investasi, terutama terkait proyek-proyek energi strategis seperti di Alaska yang dinilai masih abu-abu dari sisi manfaat dan risiko ekonomi.
(Ibnu Hariyanto)