IDXChannel - Menteri Pendidikan Dasar dan Menegah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti akan berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto ihwal masih ada kekurangan anggaran untuk kebutuhan tahun 2026.
Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa pihaknya sudah meminta waktu untuk dapat menghadap dan diterima oleh Presiden Prabowo. Pertama, untuk membahas capaian program Kemendikdasmen tahun 2025.
"Dan usulan kami untuk dapat diberikan tambahan oleh beliau untuk program-program prioritas (tahun 2026)," kata Abdul Mu'ti, Selasa (16/9/2025).
Dia menambahkan, kekurangan anggaran itu untuk memenuhi sejumlah program kerja seperti Program Indonesia Pintar (PIP) bagi murid di Taman Kanak-kanak (TK). Hal ini dalam rangka mendukung wajib belajar 13 tahun.
"Kemudian peningkatan kejahateraan guru honorer yang selama ini sudah kita bantu 300 ribu mudah-mudahan dapat ditingkatkan menjadi 500 ribu," katanya.
"Kemudian juga untuk PIP bagi SD dan SMP ditambah jumlahnya dan program untuk revitalisasi yang memang merupakan prioritas dari Bapak Presiden," kata dia.
Komisi X DPR sebelumnya telah menyepakati alokasi pagu definitif anggaran Kemendikdasmen 2026 sebesar Rp55,4 triliun. Jumlah ini disepakati usai Kemendikdasmen mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp400 miliar.
"Komisi X DPR RI menyetujui pagu definitif Kemendikdasmen tahun anggaran 2026 sebesar Rp55,4 triliun," kata Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Sebelum pengambilan keputusan, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mulanya mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp52,9 triliun. Namun, berdasarkan rapat panitia kerja belanja pemerintah pusat (Panja BPP) pada 11 September 2025, tambahan anggaran yang disetujui hanya di angka Rp400 miliar.
Dengan direalisasikan Rp400 miliar, maka pihaknya masih memerlukan tambahan sebesar Rp52,5 triliun.
"Kami masih memerlukan tambahan sebesar Rp52,5 triliun," kata Abdul Mu'ti.
(Nur Ichsan Yuniarto)