IDXChannel – Pendiri Microsoft dan salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates, pada Kamis (8/5/2025) menyatakan janji untuk menyumbangkan 99 persen dari sisa kekayaannya kepada Gates Foundation yang nilainya saat ini berkisar USD107 miliar.
Janji tersebut merupakan salah satu sumbangan filantropi terbesar yang pernah ada, melampaui sumbangan historis para industrialis seperti John D. Rockefeller dan Andrew Carnegie jika disesuaikan dengan inflasi.
Sumbangan Gates akan disalurkan seiring waktu dan memungkinkan yayasan untuk membelanjakan tambahan USD200 miliar selama 20 tahun ke depan.
"Sangat menyenangkan bisa menyumbang sebanyak itu untuk tujuan-tujuan ini," kata Gates dalam wawancara dengan The Associated Press, dikutip Kamis (8/5/2025).
Pengumumannya itu menandakan janji dukungan berkelanjutan terhadap tujuan yayasan tersebut, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan global. Gates mengatakan menghabiskan kekayaannya akan membantu menyelamatkan dan memperbaiki kehidupan banyak orang saat ini, yang akan memberikan efek positif yang berkelanjutan hingga melampaui penutupan yayasan.
Bill Gates menyatakan yayasan itu akan ditutup pada 2045, lebih awal dari yang direncanakan sebelumnya.
"Saya pikir 20 tahun adalah keseimbangan yang tepat antara memberikan sebanyak yang kita bisa untuk membuat kemajuan pada hal-hal ini dan memberi tahu orang-orang bahwa uang ini akan segera habis," kata Gates.
Adapun Yayasan Gates telah berdiri sejak 25 tahun lalu. Sebanyak USD100 miliar telah dibelanjakannya lembaga itu untuk penelitian ilmiah, membantu mengembangkan teknologi baru, dan memelihara kemitraan jangka panjang dengan berbagai negara dan perusahaan.
Sekitar 41 persen dari uang Yayasan tersebut berasal dari Warren Buffett dan sisanya dari kekayaan yang diperoleh Gates di Microsoft.
Dimulai oleh Bill Gates dan Melinda French Gates pada 2000, yayasan ini memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan kesehatan global dan telah bermitra dengan berbagai perusahaan untuk menekan biaya perawatan medis sehingga negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mampu membelinya.
"Pekerjaan pondasi ini jauh lebih berdampak daripada yang saya harapkan," kata Gates, yang menyebutnya sebagai karier kedua dan terakhirnya.
Pengaruh yayasan tersebut terhadap kesehatan global, mulai dari Organisasi Kesehatan Dunia hingga agenda penelitian, merupakan ukuran keberhasilannya sekaligus daya tarik kritik dari sejumlah pihak.
Gates mengatakan, sebagai warga negara biasa, ia dapat memilih bagaimana menghabiskan uang yang diperolehnya dan telah memutuskan untuk melakukan apa saja untuk mengurangi kematian anak.
"Apakah itu hal yang buruk? Itu bukan tujuan yang penting? Orang-orang boleh mengkritiknya," katanya, tetapi yayasan tersebut akan tetap menjalankan tugasnya di bidang kesehatan global.
Perubahan Besar Gates Foundation
Pada 2021 lalu, Melinda French Gates dan Bill Gates bercerai, dan Buffett mengundurkan diri sebagai wali amanat yayasan. Hal itu mendorong Gates Foundation merekrut dewan pengawas baru untuk membantu mengatur yayasan.
Kemudian pada 2024, French Gates keluar untuk melanjutkan pekerjaan di organisasinya sendiri. Hal itu menjadikan Bill Gates satu-satunya pendiri yang masih tersisa.
Setelah perubahan besar itu, Gates Foundation mengalami kesulitan akibat konflik berkepanjangan di Ukraina dan Gaza, gejolak ekonomi global, dan pemotongan bantuan asing. Hal itu menyebabkan berkurangnya sumber daya yang masuk ke kesehatan dan pembangunan global.
“Ketidakpastian terbesar bagi kami adalah kemurahan hati yang akan diberikan untuk kesehatan global. Apakah akan terus menurun seperti beberapa tahun terakhir atau dapatkah kita mengembalikannya ke titik yang seharusnya?” kata Bill Gates.
Meski menghadapi kendala tersebut, Bill Gates dan yayasannya tetapi optimistis cara mereka membantu mengurangi biaya kesehatan secara global dan terus mendorong mereka yang mampu ikut membantu orang-orang yang membutuhkan.
“Sungguh luar biasa bisa menghasilkan barang-barang berbiaya rendah ini, dan sungguh tragis jika kita tidak bisa menyediakannya bagi semua orang yang membutuhkan,” kata Gates.
“Jadi, kita perlu memperbarui komitmen mereka yang mampu untuk membantu mereka yang paling membutuhkan,” tuturnya.
(Febrina Ratna Iskana)