Sedangkan, dalam tiga tahun terakhir, cakupan air minum layak hanya naik sebesar 1,5 persen sehingga kedepan masih dibutuhkan dorongan intensif. Salah satu kendalanya adalah masalah pembiayaan.
Sedangkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2021 mencatat rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,78 persen, di mana sekitar 12 persen rumah tangga memiliki akses air minum aman, dan kurang lebih 19 persen memiliki akses air minum perpipaan.
"Capaian sementara ini patut menjadi alarm bagi kita. Waktu yang tersisa menuju 2024 harus dioptimalkan untuk mendorong percepatan kinerja kita bersama," kata Wapres.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Indonesia Water Fund saya nyatakan secara resmi diluncurkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridhoi setiap ikhtiar yang kita lakukan," pungkasnya.
(SLF)